Selasa, 09 September 2014

Driver Love 'Part 1'


Haii .....
Aku bawa cerita nih buat para pencinta cerita remaja. Karna, aku suka sport jadi aku buat alur serta judul cerita yang berhubungan dengan sport juga. Mungkin ceritanya masih amburadul, hehe biasa masih amatiran gitu. Tapi doain aja ya semoga bisa jadi penulis beneran. Amin ........ OK! Mending langsung masuk aja ke cerita yah, biar gak berlama - lama.

Happy Reading (:

Tema : Cinta Remaja
Judul : Driver Love "Part 1"
Penulis : Donna Clara Eureka Madong
Pemeran Cerita : Recha Arneta, Raka Sebastian, Exellia Wisma, Gio Saputra, Rio Anggara ( Adik Recha )

Ini ilustrasi para pemeran cerita "Driver Love"

Recha Arneta ( Chaca )













Rio Anggara ( Rio )


Raka Sebastian ( Raka )

Gio Saputra ( Gio )
Excellia Wisma ( Excel )

Ini aku kasih foto - foto mereka. Semoga suka.
Chaca dan Raka

Chaca dan Gio
Kalo yang ini Excel dan Gio

Nah yang ini Chaca dan adiknya Rio


#


Pagi yang indah untuk mengawali hari dengan "BIASA SAJA". Gadis tomboy yang bernama Recha Arneta atau biasa dipanggil Chaca sedang mengenakan sepatunya didepan teras rumah. Pada saat yang bersamaan Chaca mengenakan sepatunya dari arah dalam rumah, seorang cowok berteriak memanggil namanya.

"Kak Chaca ! Sepatu Rio mana ?" serunya sambil menghampiri sang kakak diteras rumah. Cowok ini bernama Rio Anggara ( Adik Chaca )

Rio melihat Chaca yang asik mengenakan sepatu berwarna putih dengan insial R. Rio membulatkan matanya dengan perih.

"Kak Chaca ! Kebiasaan deh, itu sepatu Rio kenapa dipakek sih"

"Pinjem bentar lah, pelit amat sih jadi adek"

"Pelit - pelit, Kak Chaca itu udah minjem hampir semua barang - barang Rio. Mulai dari baju, sepatu, topi, jaket, sweeter, tas, sabun mandi, shampo, pasta gigi, terus apalagi ya? Tau ah.. Pokoknya banyak"

Sangking asik menjabarkan apa saja yg sering dipinjam sama kakaknya itu tanpa disadari Chaca sudah tidak ada ditempatnya. Dia sudah berjalan pergi meninggalkan Rio yg baru sadar kalo dia udah nyelonong pergi keluar rumah.

"Kak Chacaaaaaaaaa!!!! Nyebelinkan!!"

Seperti biasa Chaca, berangkat dengan jalan kaki. Ya walau jarak sekolah sama rumahnya terbilang lumayan jauh deh. Sementara Rio, dia naik motor kesekolahnya. Chaca dan Rio beda sekolah, sebenernya sih ayah Chaca ingin Rio satu dengan sang kakak. Biar bisa saling menjaga gitu, tapi apa daya kalo Chaca sudah bilang tidak ya tidak. Keras kepala memang.

#

  Chaca baru saja sampai didepan gerbang sekolahnya. Dengan langkah malas Chaca mulai memasuki koridor sekolah, saat Chaca hampir memasuki kelas sebuah suara khas memanggil namanya, suara kalem yang agak sedikit cempreng karna dibuat teriak.

"Selamat pagi Cha" sapanya saat dia sudah berdiri disamping Chaca dg senyum manis yg dia punya.

"Ah. Pagi" sahut Chaca yg kemudian langsung berjalan masuk kedalam kelas dan duduk ditempat ia biasa duduk. Gadis manis yg tadipun mengikuti Chaca dari belakang dan duduk disebelah bangku Chaca.

"Oiya Cha, lo udah ngerjain PRnya Pak Juki belom?" tanya gadis manis itu sembari meletakkan tasnya keatas meja. Chaca menggeleng kemudian menggangguk.

"Yg bener yg mana sih, Cha? Udah ato belum? Gue bingung tau" Chaca menggeleng dan menggangguk lagi tetap dg ekspresinya yang sama. Gadis manis yang biasa dipanggil Excel itu berdecak sebal dg mulut yg dimanyukan.

"Chaca! Gue serius"

"Gue Chaca" ucap Chaca

"Yg nanya nama lo itu siapa?" Chaca tidak menyaut lagi, dia membenamkan wajahnya keatas meja yg datar itu dan menggerakkan kepalanya kearah kiri, membelakangi Excel.

"Huh.. Biar gue liat sendiri aja" Excel membuka tas Coklat milik Chaca dan mengobrak - abrik isi tas Chaca. Dia membuka salah satu buku yg ia cari, lalu melihatnya secara seksama.

"Lo baru ngerjain separuh?" tanya Excel masih dengan buku tulis Chaca yg ada ditangannya itu. Chaca menggangguk lalu mengangkat kepalanya menghadap Excel.

"Kalo gitu buruan salin jawaban gue, sebelum bel. Lo gak mau kan Pak Juki keluar tanduk lagi kalo tau ada anak didiknya yg lupa ato gak tuntas ngerjain tugas dari dia?" Chaca melihat Excel dengan tatapan malas bercampur wajah memelas. Excel paling tau ekspresi wajah itu, tanpa basa - basi Excel mengeluarkan buku tulisnya dan mulai menyalin soal - soal yang belum sempat Chaca kerjakan. Sementara sih Chaca kembali kealam mimpinya yg sempat terputus tadi. Excel menggeleng heran melihat Chaca yang begitu cuek dengan pendidikannya tapi otaknya itu encer pake banget. OH MY GOD.

"Untung aja, soal yg belum lo kerjain tinggal 3 nomer doang. Coba kalo semuanya belom lo kerjain, bisa putus tangan gue" dumel Excel sembari merapikan alat tulisnya yang sedikit berantakan. Dia menutup buku tulisnya dg sabar.

"Nih, udah selese" Excel menggeser buku tulis milik Chaca kearah meja Chaca. Kalo sih Chaca sih masih tidur. Baru beberapa menit Excel menghela nafas lega, tiba - tiba saja seseorang menggebrak mejanya kencang.

"Heh. Lo adek kelas belagu, gue peringatin sama lo sekali lagi. Jangan pernah sok - sok'an jadi pahlawan disekolah ini. Gue paling jijik sama adek kelas yg berani ngelawan. Mending lo nurut apa kata - kata kakak kelas lo daripada semua angkatan gue bertindak!" ujar orang itu. Excel menunduk takut, dia paling tidak bisa dibentak seperti itu. Ya walau kalimat itu bukan untuknya tapi HELLOOOOO tuh orang ngomong dideket Excel. Gimana gak takut coba.

"Cha. Bangun. Kak Raka ngamuk - ngamuk tuh sama lo" Excel mengoncang - goncangkan tubuh Chaca pelan.

"Cha.. Bangun dong"

"Apaan sih?!! Ganggu!" Sahut Chaca. Dia kembali menidurkan kepalanya keatas meja dengan santai, dan tak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya saat itu.

"Eh bangun lo. Gak usah pura - pura tidur! Ngomong aja lo takut sama gue!" Chaca mengangkat kepalanya dengan berat hati karna suara berisik orang itu mengganggu sekali.

"Mending lo diem, gue ngantuk! Suara lo itu ganggu banget" yang diomongin kayak gitu langsung membelalakan matanya, dia menggeser kasar tubuh Excel hingga dia terjatuh diiiiii...

Hap. Seseorang menangkapnya. Mata mereka saling bertemu disatu titik. Deg deg deg, detak jantu Excel tak dapat berdetak dengan normal. OH MY GOD cowok ganteng itu lagi, batin Excel.

"Lo gpapa kan? Maafin temen gue yah" ucap cowok itu yang biasa disapa Gio.

"Gue gapapa kok kak. Thanks yah"

Raka melihat Chaca yang masih asik tertidur hingga Raka menemukan akal untuk membangunkan Chaca. Dia segera meraih benda yang ada didepan matanya dan memulai aksinya...


"aaaaaaaa..."

#

Bersambung ......

Hayoo Chaca diapain sama Raka. Jangan Raka..... Aaaaa gak mungkin, masa sih. Haha tunggu part berikutnya yah guys. Thanks yg udah mau baca. Salam Doraemon :* hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar